AL- QURAN

  TETAMU

Free Hit Counters
:: syabab_G-HARD ::

  JARINGAN WEB

  RANGKAIAN BLOG

  AL-QURAN

  SISIPAN


1.Dirikanlah solat apabila saudara mendengar azan walau dalam apa keadaan sekalipun.

2.Bacalah alQur'an atau bacalah buku-buku atau dengarlah perkataan yang baik-baik atau berzikirlah kepada Allah dan janganlah membuang masa walau sedikit pun dalam perkara yang tiada faedah.

3.Berusaha dan bersungguh-sunggulah saudara untuk bertutur Bahasa Arab yang betul (fus_hah) kerana sesungguhnya itu adalah antara syi'ar- syi'ar Islam.

4.Janganlah banyak bertengkar dalam apa-apa perkara sekalipun kerana pertengkaran tidak memberi sebarang kebaikan.

5.Janganlah banyak ketawa kerana hati yang sentiasa berhubung dengan Allah itu sentiasa tenang lagi tenteram.

6.Janganlah bergurau kerana ummat yang berjuang itu tidak mengerti melainkan bersungguh-sungguh dalam semua perkara.

7.Janganlah saudara meninggikan suara lebih daripada kadar keperluan para pendengar kerana suara yang nyaring itu adalah suatu resmi yang sia-sia dan menyakiti hati orang.

8.Jauhilah mengumpat peribadi orang, mengecam pertubuhan-pertubuhan, dan janganlah bercakap melainkan yang boleh mendatangkan kebaikan.

9.Berkenal-kenalanlah dengan tiap-tiap saudaramu walaupun ia tidak meminta saudara berkenalan kerana asa gerakan da'wah kita ialah berkasih sayang dan berkenal-kenalan.

10.Kewajipan-kewajipan kita lebih banyak daripada masa yang ada. Oleh itu tolonglah saudaramu sendiri tentang cara-cara bagaimana hendak menggunakan masa dengan berfaedah dan jika saudara mempunyai tugas sendiri, maka ringkaskanlah perlaksanaannya.

Azharian's 
Topsite

BLOGGER

Fikrah 2
Monday, April 30, 2007

KEFAHAMAN TERHADAP DAKWAH ISLAMIYYAH

(Dari Madrasah Al-Imam Asy-Syahid Hassan Al Banna)


BAGAIMANAKAH JALAN KERJA DAKWAH?


1. Dari manakah dimulainya?
Dakwah dimulai dari lahirnya sekelompok orang yang SADAR dan INSAF, serta yakin akan tugas mereka, disamping IMAN yang tebal kepada Allah SWT. Dakwah Rasulullah saw dibantu oleh para sahabah yang memiliki jiwa PENGORBANAN yang tinggi untuk jalan Allah. Di dalam makna ini, Imam Al-Banna menjelaskan:


"Pembentukan suatu ummah, pendidikan suatu bangsa, pencapaian cita-cita, dan pendukungan prinsip memerlukan kekuatan jiwa yang besar dari ummah atau bangsa yang ingin mencapai cita-citanya itu. Kekuatan jiwa yang terjelma dalam kemauan yang kuat dan tak mengenal lemah; kesetiaan yang terpadu, tak mudah terpengaruh, dan tak kenal uzur; memiliki pengorban an yang tinggi yang tak terhalang oleh perasaan tamak; mengenal serta mengimani dan memandang tinggi terhadap prinsip perjuangan sehingga seseorang dapat memelihara diri dari penyelewengan atau terpedaya oleh prinsip-prinsip lain"


Inilah dia sifat pribadi mereka yang mampu mendukung dakwah ini. Inilah dia titik awal kerja dalam dakwah, yaitu melalui proses PEMBINAAN PERIBADI pendakwah yang jitu; Sebagaimana permulaan dakwah Rasulullah SAW dengan membina pribadi para da'i seperti yang tergambar dalam surat Al-Muzzamil yang mana Allah memerintahkan mereka dengan latihan ibadah Qiyamullail (shalat Tahajjud) sebagai persiapan menghadapi ujian dakwah yang penuh dengan berbagai cobaan di hari-hari depannya.


2. Sumber kekuatan.
Dimanakah sumber kekuatan dakwah? Sebenarnya, kekuatan bermula dari kekuatan IMAN, kemudian diikuti oleh kekuatan Ukhuwah Islamiyah, kemudian barulah diikuti dengan kekuatan material dan organisasi.


"Kebanyakan orang menyangka bahwa timur kekurangan kekuatan material, peralatan perang, dan perjuangan untuk mereka bangun menyaingi ummat yang telah merampas hak dan menindas mereka. Anggapan ini ada benarnya, namun di sana ada lagi sesuatu yang LEBIH PENTING yaitu kekuatan ruh yang terjelma dalam AKHLAK yang tinggi, jiwa yang harmonis, mengetahui dan meyakini kebenaran, dan pengorbanan demi menunaikan kewajiban"


Disamping kekuatan iman dan ukhuwah adalah kekuatan ilmu, syaksiah, badan, dan kesatuan. Inilah yang menjadi kekuatan asasi. Setelah ini barulah diikuti dengan kekuatan organisasi, media, ekonomi, dan militer. Adalah anggapan yang keliru bahwa dakwah harus dimulai dengan kekuatan materi (kebendaan); karena asas kekuatan awal adalah pribadi du'at itu sendiri, kemudian barulah diikuti dengan kekuatan yang lain. Hakikat ini telah terbukti di dalam sejarah dakwahitu sendiri.


3. Wasilah-wasilah (jalan-jalan kerja) dakwah

"Wasilah di dalam pembinaan dan pengukuhan setiap dakwah dapat dikenali oleh siapa saja yang mengkaji sejarah jamaah. Intisari dari wasilah ini dapat disimpulkan sebagai berikut: IMAN DAN AMAL, KASIH SAYANG, dan PERSAUDARAAN"


"Wasilah umum dakwah ini tidaklah berubah, yaitu berkisar dalam tiga hal berikut: IMAN yang mendalam, pembinaan (takwin) yang teliti, dan AMAL yang terus menerus".."


"Adapun wasilah yang telah saya janjikan untuk dibicarakan adalah terkandung dalam tiga rukun. Dan di sekitar tiga rukun inilah berputarnya fikrah Ikhwanul Muslimin", yaitu: Manhaj (metodologi) yang benar, Mu'min yang beramal, dan kepemimpinan yang cakap dan dipercaya.
Ringkasnya, jalan kerja dakwah dapat disimpulkan sebagai berikut:keimanan yang kuat, persaudaraan yang kokoh, pembinaan (tarbiyah) atau pembentukan yang teliti dan rapih, amalan yang tak putus-putusnya yang tak mengenal lelah ataupun putus asa, disertai dengan panduan manhaj yang bersumberkan sumber-sumber yang sahih, serta kepemimpinan yang mempunyai daya juang dan kemampuan yang tinggi dan dapat dipercaya.


4. Berangsur-angsur (tadarruj) di dalam langkah kerja
Maksud tadarruj adalah kita TIDAK TERGESA-GESA dalam bekerja mencapai tujuan. Segala amal harus disusun dan direncanakan mengikuti tingakatan-tingkatan atau tahap-tahap yang ditentukan. Misalnya, upaya pembentukan harus didahulukan daripada upaya-upaya lain di dalam medan yang lebih berat dan menantang.


"Perlu adanya kesungguhan dan amal, serta usaha pembinaan (takwin) setelah kita melaksanakan upaya PENJELASAN kepada masyarakat umum. Kemudian diikuti dengan upaya pengasasan setelah kita melasanakan usaha MENDIDIK"


Yaitu, upaya dakwah adalah bertahap: pertama, PENYAMPAIAN RISALAH; kemudian diikuti dengan usaha pembinaan dan pembentukan saf-saf perjuangan Islam; dan akhirnya mengasaskan kerja-kerja Islam:


"Sesungguhnya setiap dakwah perlu memiliki tiga marhalah: Marhalah di'ayah (MENYERU) dan ta'rif (MEMPERKENALKAN), dan menyebarkan fikrah serta menyampaikannya kepada masyarakat banyak. Kemudian diikuti oleh Marhalah takwin (membentuk) dan memperbaiki ansar (pembantu dakwah), menyediakan anggota saf dari mereka yang menyambut seruan tersebut.


Kemudian diikuti oleh marhalah pelaksanaan, amal, dan kerja yang membuahkan hasil"
Kalimat diatas dapat difahami dengan mengingat bahwa marhalah yang dimaksud adalah dari segi keutamaan tuntutan kerja dan bukan dari waktu. Yakni, pekerjaan kita berawal dari penyampaian fikrah, diikuti dengan pembentukan mereka yang menyambut, seterusnya diikuti oleh persediaan dan penglibatan secara langsung dalam medan amal.


5. Kesempurnaan di dalam pelaksanaan (Takamul fi tatbiq)
Imam Al-Banna menyebutkan bahwa dakwah Islamiah BUKANLAH parti politik, namun penegakan hukum ALlah adalah salah satu tugas kita. Dakwah bukan pula satu mazhab fiqih, kuliah syara, atau institusi fatwa, namun lebih mementingkan syari'ah. Demikian pula, dakwah bukan lembaga sosial, tetapi kita mementingkan persoalan MENJAGA kebajikan masyarakat...
Singkatnya, dakwah Islamiah bukan hanya sebagian dari dakwah-dakwah itu, namun meliputi keseluruhan makna tersebut. Inilah maksud kesempurnaan dalam pelaksanaan: tumpuan dakwah bukanlah hanya sebagian permasalahan ummat saja, melainkan harus mementingkan semua permasalahan ummah dalam kerja-kerja dakwah.
posted by Abu 'Asim @ 3:06 AM   0 comments
Fikrah 1
Sunday, April 22, 2007

KEFAHAMAN TERHADAP DAKWAH ISLAMIYYAH

(Dari Madrasah Al-Imam Asy-Syahid Hassan Al Banna)


Kalau kita perhatikan lebih jauh, dakwah Islam hari ini memiliki beberapa permasalahan yang tidak dapat kita ingkari. Yang sangat nyata adalah masalah perselisihan di antara kelompok-kelompok dakwah. Seandainya permasalahan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan merugilah ummat Islam. Bila kita telusuri lebih jauh, bebarapa pertanyaan mungkin akan muncul: adakah jalan yang jelas ke arah mencapai tujuan? Apakah dakwah Islamiyah ini akan mampu bertahan dan menghadapi berbagai tantangan dan penyelewengan yang telah dan akan terjadi?


APA TITIK TOLAK DAKWAH?


Kita memulai dengan menanyakan satu pertanyaan yang amat mendasar: Apakah titik tolak dakwah itu? Seringkali kelalaian kita di dalam meresapkan arti titik tolak dakwah ke dalam hati membawa kebinasaan terhadap dakwah. Banyak kejadian dimana kefahaman terhadap titik awal dakwah telah pupus menyebabkan pupusnya pula makna dakwah. Dan ini sering memberikan kesan negatif kepada du'at maupun dakwah itu sendiri.


Dakwah seharusnya bermula pada jalan DAKWAH para NABI a.s. Mereka menyeru manusia kepada subul-as-Salam (jalan kebahagiaan), menunjukkan manusia kepada jalan yang lurus (sirat-al-Mustaqim), sehingga manusia menerima seruan Allah dan Rasul-Nya. Dakwah Islamiyah berawal dari hati yang sadar bahwa inilah jalan kita, yaitu untuk menyeru manusia kepada Allah sehingga mereka mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW.


Yang menjadi pemisah antara dakwah Islamiyah dengan jalan lain adalah petunjuk Allah yang disampaikan melalui wahyu dan jalan (contoh) yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Musuh kita yang sebenarnya adalah syaithan dan konco-konconya yang menjelma melalui al-hawa' (hawa nafsu) yang ada di dalam diri kita serta yang lebih nyata lagi adalah dalam bentuk jahiliyah yang zahir. Jahiliyah yang sekecil-kecilnya dari dosa-dosa yang berupa keingkaran hingga kepada al-kabair (dosa-dosa besar), bid'ah-bid'ah yang menyesatkan, nifaq (kemunafikan), serta kekufuran kepada Allah. Jahiliyah inilah yang seterusnya lahir dan menjelma di dalam bentuk keingkaran kepada Allah baik di dalambentuk undang-undang, negara, masyarakat, dan segala bentuk sistem yang bukan berasaskan Islam.


Dakwah bukanlah semata-mata penentangan terhadap satu golongan, atau parti, ataupun individu, dan sebagainya. Namun merupakan pertarungan yang telah lama ada, yaitu semenjak penciptaan Adam a.s. dan keengganan Iblis untuk mematuhi perintah Allah agar sujud kepada Adam. Pertarungan di dalam dakwah adalah pertarungan antara yang haq dengan yang bathil. Inilah pertarungan para Anbiya a.s. semenjak nabi Adam hingga Rasulullah saw. Inilah dia hakikat dawah yang perlu kita dukung.
posted by Abu 'Asim @ 8:26 AM   0 comments
Mutiara Al-Banna
Thursday, April 12, 2007

"Saya penuh yakin, jika anda mengamalkannya dan menjadikannya sebagai cita-cita hidup dan matlamat terakhir diri anda, balasannya ialah ketinggian di dunia, kebajikan dan keredaan Allah di akhirat. Justeru itu anda termasuk golongan kami, dan kami merupakan golongan anda. Tetapi jika anda melepas tangan dan berpeluk tubuh tidak menjalankan gerak kerjanya, terputuslah hubungan antara kami dan anda walaupun anda mengadakan berbagai majlis ceramah dan menyandang setinggi-tinggi gelaran dan menampilkan sebesar-besar kehebatan kepada kami. Nantilah Allah akan mengira dengan seberat-beratnya terhadap sikap anda tidak menjalankan gerak kerja ini. Oleh itu terserahlah kepada anda yang memilih sendiri, kami tetap berdoa untuk kami dan anda juga, muga-muga mendapat hidayat dan taufikNya." (Majmu'ah al-Rasa'il:3l) .
posted by Abu 'Asim @ 8:32 AM   0 comments
Carian Islamik
Kata:
 

  PREVIOUS POST

  • Usul Kelapan

  • Fikrah 9

  • Fikrah 8

  • Fikrah 7

  • Fikrah 6

  • Fikrah 5

  • Fikrah 4

  • Muktamar PAS kali ke 53

  • Fikrah 3

  • Fikrah 2

  •   ARKIB POST

      KOMENTAR

     

     syababghard@yahoo.com
    [ © Copyright syabab_G-HARD 1428H - All rights reserved ]